Postingan

Menampilkan postingan dengan label Metodia

RPP Describing Local Historical Places

RPP ini disusun untuk merancang pembelajaran daring KD 3.3 dan 4.3 dengan materi mendeskripsikan tempat-tempat bersejarah di sekitar Cirebon Jawa Barat. Melalui pendekatan berbasis teks; media: Google Classroom, blog penulis: aajawahir.blogspot.com; sumber belajar: en.wikipedia.org; dan ditempuh dalam 4 pertemuan, pembelajaran bertujuan agar siswa mampu membedakan dan menangkap makna fungsi sosial, struktur dan bahasa teks deskriptif. […] Lihat selengkapnya:  RPP Describing Local Historical Places

RPP Brochure, Leaflet, Pamphlet & Banner

RPP ini berisi rencana pembelajaran KD 3.2 dan 4.2 Bahasa Inggris Peminatan Kelas 10 Kurikulum Kondisi Khusus. Dibagi kedalam 3 pertemuan, pembelajaran bertujuan agar siswa mampu membedakan dan menangkap makna fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan dan mampu menyus un teks brosur, selebaran, pamflet dan banner dengan mempertimbangkan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaannya. […]  Lihat selengkapnya  RPP Brochure, Leaflet, Pamphlet & Banner

Biographical Recount

RPP Biographical Recount merencanakan pembelajaran materi Recount dalam bentuk Biografi dalam KD 3.1 dan 4.1 dari Kurikilum 2013 untuk Kondisi Khusus. Melalui pendekatan berbasis teks dan materi bersumber dari Wikipedia berbahasa Inggris, pembelajaran bertujuan agar siswa mampu membedakan, menangkap makna dan menyusun fungsi sosial, struktut dan unsur bahasa teks biografi sederhana. Pembelajaran dibagi kedalam 4 […] Lihat selengkapnya  Biographical Recount .

Personal Identity and Family

RPP “Personal Identity and Family” disusun untuk merencankan pembelajaran secara daring KD 3.1 dan 4.1 Mata Pelajaran Bahasa Inggris Wajib Kelas X tentang teks interaksi transaksional yang meminta dan memberi informasi terkait identitas diri dan hubungan keluarga. Menerapkan model berbasis teks dan media berbasis google, pembelajaran dirancang kedalam dua pertemuan. Pertemuan pertama lebih menekankan pada […] Lihat selengkapnya:  Personal Identity and Family  

Teks Khusus Formulir Isian

RPP ini bertujuan untuk merencanakan pembelajaran daring KD 3.1 dan 4.1 mengenai teks khusus berbentuk formulir isian dalam Bahasa Inggris. Terdiri dari 3 komponen utama: tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran dan penilaian pembelajaran. Dengan menggunakan “direct instruction,” RPP mengadopsi dan mengadaptasi “google form” sebagai sumber belajar dan “google classroom” sebagai medianya. Strategi pembelajaran berjalan dari langkah-langkah […] Lihat selengkapnya  Teks Khusus Formulir Isian

3Wh Plus 1H, Strategi Pelatihan Debat Kompetitif [2]

Gambar
  Baca terlebih dahulu;  3Wh Plus 1H, Strategi Pelatihan Debat Competitif [1] What to Say Bagian ini berisi materi linguistic features yang digunakan dalam berdebat. Materi diberikan dengan urutan sesuai generic structure dalam menyampaikan argumen khususnya, dan dalam melakukan debat umumnya. Untuk materi ini, coach memerlukan sumber belajar yang menyediakan tindak tutur interpersonal dan transactional. Fitur-fitur kebahasaan berikut dapat membantu coach dan peserta untuk dapat melakukan praktek debat. Present tense dan past tense Kedua tenses ini diberikan dalam pertemuan ke-2. Fitur bahasa ini utamanya digunakan oleh 1 st speaker tim afirmatif dalam mengidentifikasi latar belakang motion . Contohnya, dalam merespon motion “ THBT vernacular subjects should not be taught at schools ”, present tense bisa digunakan seperti berikut. Today, our education applies KTSP or Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. The curriculum contains some kinds of subjects to study. One of them is loc

3Wh Plus 1H, Strategi Pelatihan Debat Kompetitif [1]

Gambar
Debat merupakan adu argumen yang dirancang dan disusun oleh dua belah pihak untuk mempengaruhi dan menghibur audiens dengan menggunakan bahasa yang   meyakinkan orang bahwa satu pihak lebih kuat dari pihak lainnya (Harahap, 1999; Depdiknas, 2009).   Debat biasa terjadi di gedung parlemen untuk menentukan sebuah kebijakan yang berpihak pada dan berseberangan dengan pemerintah. Debat juga sering digunakan menjelang Pemilihan Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah untuk menarik calon pemilih. Bahkan, acara debat yang mengangkat isu-isu hangat dijadikan acara andalan dalam menaikan rating   stasiun TV. Diadopsi kedalam pembelajaran, debat diadaptasi menjadi competitive debating , yakni simulasi debat yang menirukan debat riil seperti di gedung parlemen atau dalam ajang kampanye. Praktik simulasi bisa terintegrasi dalam pembelajaran (sebagai metode) di kelas; bisa dalam latihan rutin kegiatan ekstrakurikuler English Club; bahkan bisa dalam bentuk turnamen antar pelajar tingkat kota/kabupaten/

Pengembangan Bahan Ajar melalui Teknik Adaptasi SMSHT

Gambar
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 8, mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kompetensi. Kemudian Pasal 10 ayat (1) memperjelas bahwa kompetensi yang dimaksud adalah kopetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Berkaitan dengan kompetensi pedagogik, khususnya yang berkenaan dengan materi pelajaran, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Akademik dan Kualifikasi Guru, dalam lampirannya pada Kompetensi Inti 3 dan 4 yang kemudian dirinci dalam Kompetensi 3.4, 3.5 dan 4.5, menyatakan bahwa guru harus: Kompetensi Inti Kompetensi 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu. 3.4. Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran. 3.5. Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekat

KONSEP 4C DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

Gambar
  Kurikulum pendidikan di Indonesi terus berubah dan berkembang, menyesuaikan dengan zaman yang selalu lebih dahulu berubah dan berkembang. Perubahan dan perkembangan tersebut tidak hanya berdimensi antar waktu dari satu kurikulum ke kurikulum lainnya, tapi juga dalam satu waktu yang mana suatu kurikulum tengah berlaku. Tak terkecuali dalam Kurikulum 2013, kurikulum yang sekarang sedang diimplementasikan oleh sekolah-sekolah yang telah ditetapkan, penyempurnaan terus dilakukan. Telah terjadi beberapa perubahan dalam Kurikulum 2013 ini. Sampai awal tahun 2016, setidaknya terdapat empat perubahan mendasar (Kemdikbud, 2016). Perubahan terjadi pada k oherensi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) dan keselarasan antara dokumen KI-KD, silabus dan buku baik secara vertikal maupun horizontal. Koherensi vertikal berkenaan dengan kesinambungan cakupan dan urutan KD sejak kelas I s.d. XII. Koherensi horizontal menyangkut keselarasan cakupan dan urutan KD antar mata pelajaran. Perbaikan